Dalam banyak budaya di dunia, kematian
adalah sesuatu yang sakral sehingga diperlukan sebuah upacara khusus
untuk menghormati atau mengenang mereka yang telah tiada. Sepertinya
penguburan mayat dan kremasi adalah sebuah ritual kematian yang biasa
ditemui. Namun, percayakah anda bahwa terdapat beberapa budaya membuang
mayat, berdansa dengan mayat hingga yang paling mengerikan adalah ritual
memakan mayat. Berikut 10 Ritual Kematian Paling Unik di Dunia.
1. Exposure
Zoroastrianisme percaya bahwa setelah
kematian tubuh hanya membuat pencemaran saja. Kremasi atau penguburan
dikesampingkan karena mereka beranggapan akan mencemari unsur-unsur
sakral seperti api dan bumi. Jadi, mereka melakukan sebuah ritual yang
disebut eksposure. Tubuh almarhum disimpan di menara yang disebut Tower
of Silence dan dibiarkan dimakan oleh burung nasar. Praktek ini sekarang
masih dilakukan di anak benua India. Berkurangnya populasi burung
Hering pemakan bangkai di India telah menyebabkan proses ini menjadi
mengerikan. Beberapa Foto terakhir, menunjukkan tumpukan mayat semakin
membusuk di atas Tower di Mumbai (India), dan membangkitkan kontroversi
dalam masyarakat.
2. Puasa untuk Kematian
Vimla Devi, seorang wanita India melawan
kanker, meninggal pada 2006. Penyebab kematian itu bukan kanker tapi
puasa selama 13 hari yang disebut Santhara. Ini kematian sukarela dengan
puasa yang dipraktekkan oleh Jain, sebuah komunitas yang percaya anti
kekerasan terhadap semua makhluk. Santhara biasanya dimulai setelah
orang memutuskan bahwa tujuan hidupnya sudah tercapai dan siap untuk
pemurnian spiritual. Dikenal ritual yang mirip, yang sering dianggap
sebagai bentuk bunuh diri atau euthanasia. Namun, dalam komunitas,
Santhara menabukan hal ini.
3. Mumifikasi Diri Sendiri
Hal ini membuat ritual menjelang
kematian terdengar seperti lelucon. Beberapa biksu Budha yang disebut
Sokushinbutsu di Jepang tidak hanya melakukan bunuh diri, mereka juga
melakukannya dengan cara yang dipercaya menyebabkan mereka menjadi mumi.
Proses ini dimulai dengan diet kacang dan buah-buahan dikombinasikan
dengan kegiatan fisik yang keras. Penghapusan lemak tubuh tercapai
dengan langkah pertama.
Langkah kedua melibatkan kehilangan cairan tubuh dan memasukkan racun tubuh mereka untuk mencegah serangan belatung. Ini dicapai dengan mengkonsumsi kulit, akar dan teh beracun selama seribu hari. Pada tahap terakhir, biarawan itu akan memasuki sebuah makam batu, duduk dalam posisi lotus dan menunggu kematian. Dia akan membunyikan lonceng setiap hari untuk membiarkan sesama biarawan tahu bahwa dia masih hidup. Dan kemudian ketika lonceng tidak lagi berbunyi, para biarawan akan menyegel makam, menunggu 1000 hari lagi sebelum membukanya untuk memverifikasi mumifikasi itu.
Langkah kedua melibatkan kehilangan cairan tubuh dan memasukkan racun tubuh mereka untuk mencegah serangan belatung. Ini dicapai dengan mengkonsumsi kulit, akar dan teh beracun selama seribu hari. Pada tahap terakhir, biarawan itu akan memasuki sebuah makam batu, duduk dalam posisi lotus dan menunggu kematian. Dia akan membunyikan lonceng setiap hari untuk membiarkan sesama biarawan tahu bahwa dia masih hidup. Dan kemudian ketika lonceng tidak lagi berbunyi, para biarawan akan menyegel makam, menunggu 1000 hari lagi sebelum membukanya untuk memverifikasi mumifikasi itu.
4. Endocannibalisme
Mungkin ini ritual kematian terburuk
yang pernah ada. Endocannibalisme adalah praktik di mana orang memakan
tubuh manusia yang mati. Ide di balik kebiasaan mengerikan ini adalah
kepercayaan bahwa dengan memakan tubuh si mati maka sekaligus akan
‘menghisap’ sifat-sifat almarhum untuk asimilasi roh. Beberapa suku di
Amerika Selatan dan Australia dikatakan telah mempraktekkan ritual
menyeramkan ini. Tapi banyak akademisi merasa endocannibalisme adalah
tuduhan palsu dilemparkan oleh kolonial pada masa awal untuk mendapatkan
alasan dominasi politik. Menurut antropolog Napoleon Changon, komunitas
Yanomamo di Amerika Selatan masih makan abu dan sisa tulang orang yang
mati setelah di kremasi.
5. Peti Mati Fantasi
Jika saja Elvis meninggal di Teshi
(Ghana), maka dia akan dikuburkan dalam sebuah peti mati berbentuk
gitar. Warga pinggiran Accran ini mempunyai kebiasaan menguburkan mereka
yang mati dalam peti mati fantasi. Peti mati ini mengambarkan profesi
almarhum. replika raksasa botol minuman ringan, buah-buahan atau
gadget lainnya akan ditampilkan di ruang pamer peti mati.
6. Kematian yang Mempesona
Orang-orang sekarang dapat ‘memakai’
orang yang mereka cintai di jari-jari mereka. Sebuah perusahaan Amerika
yaitu LifeGem menawarkan kesempatan bagi mereka yang mati dan dicintai
menjadi sebuah berlian sintetik. Proses ini dimulai dengan menangkap
karbon dari tubuh pada saat dikremasi dari almarhum. Karbon dari tubuh
orang mati ini kemudian diubah menjadi grafit selanjutnya menjalani
sebuah proses dengan suhu dan tekanan sangat tinggi untuk mendapatkan
kristal mengilap seperti berlian. Harganya berkisar dari $ 3500 sampai $
20,000 tergantung pada ukuran karat.
7. Pemakaman Tana Toraja
Pemakaman di wilayah Tana Toraja
Indonesia adalah sebuah ritual agung. Upacara pemakaman disertai dengan
musik, tari-tarian dan pesta untuk sejumlah tamu. Dimengerti, kematian
di sini adalah sebuah kesempatan mewah dengan harga yang mahal. Jadi,
keluarga almarhum diberikan penangguhan, mereka tidak perlu menguburkan
tubuh mayat dengan segera. Mereka dapat membungkusnya dan menyimpannya
di dalam rumah mereka, sementara mereka menabung untuk biaya pemakaman.
Tabungan dapat waktu berminggu-minggu, bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Sementara waktu itu, mayat diperlakukan sebagai orang sakit dan
dimasukkan dalam rutinitas sehari-hari. Sebuah pemakaman yang sebenarnya
terjadi ketika keluarga melakukan upacara kematian dan peti mati
ditempatkan di kuburan berupa gua atau tergantung di tebing.
8. Pemakaman Langit
Iklim keras Tibet dan tanah berbatu-batu
membuat pemakaman di sana terasa mustahil. Jadi, warga Buddha di Tibet
sering pergi untuk sebuah ‘pemakaman langit’ di mana tubuh akan cincang,
dicampur dengan tepung dan diatur sedemikian rupa agar dimakan oleh
burung-burung pemakan bangkai. Mereka percaya bahwa tubuh hanyalah
sebuah kapal untuk jiwa dan harus kembali ke alam semesta.
9. Berdansa dengan Orang Mati
Percaya atau tidak, orang Malagasi di
Madagaskar mengeluarkan orang mati dari kubur dan melakukan perayaan
bersama mereka. Ritual yang disebut Famadihana ini meyakini semangat
almarhum akan bergabung dengan nenek moyang mereka setelah tubuhnya
membusuk. Perayaan yang diiringi dengan tarian-tarian bersama mayat ini
diadakan sekali setiap tujuh tahun sekali dan merupakan waktu reuni
keluarga bersuka cita.
10. Pemakaman dengan Penari Telanjang
Menghadiri upacara kematian dapat
menjadi membosankan, kecuali ada penari telanjang profesional di
pemakaman. Di wilayah Donghai China, pemakaman sebenarnya simbol status.
Reputasi orang mati dan kehormatan dianggap berbanding lurus dengan
jumlah orang yang menghadiri pemakamannya. Jadi, keluarga menyewa penari
telanjang untuk menarik orang banyak. Pihak berwenang China telah mulai
menindak praktek ini setelah gencarnya media memberitakan.
0 komentar:
Posting Komentar